Hai sahabat lama, apa kabarmu? Semoga kamu dalam keadaan
baik-baik saja. Sahabat apa kamu tahu bahwa aku sangat merindukanmu. Engkau
adalah sahabat pertama yang aku temui dan aku rindukan. Dulu kita selalu
bermain bersama, melakukan hal gila bersama, tertawa bersama, dan bersedih
bersama. Kita sampai seperti anak kembar yang berlarian di sekolah menengah
pertama, dan kita terinspirasi dengan salah satu film yang cukup familiar di
masa itu judulnya “The Tarix Jabrix”. Bahkan kita sampai dipanggil ciko dan
coki seperti salah satu tokoh pada film itu karna kemiripan sikap kita. Kamu
masih inget gak dulu kita pernah buat janji kalau kita akan menjadi sahabat
selamanya. Sayangnya sekarang kita sudah tidak sejalan lagi seperti dulu. Aku
memang tidak bisa menyalahkan keluargamu yang hancur karna limpahan harta dan
perceraian, sehingga kehidupanmu hancur dan tidak berpendidikan. Awalnya kamu
merasakan apa yang tidak bisa aku rasakan, tapi keadaannya kini berbalik. Andai
saja aku bisa membawamu ke hal baik pada waktu itu, mungkin keadaanmu tidak
seburuk ini. Sayangnya semua itu sudah terlanjur seperti nasi yang telah
menjadi bubur. Aku disini mendoakan agar engkau tetap berada dalam lindungan
Allah swt dan dapat lebih baik dalam mengambil keputusan dan jalan untuk
hidupmu sendiri. Jangan lupa kabari aku disaat engkau sudah sukses.
Sahabat aku merindukan kebersamaan kita dulu D**** Julianto
Pohan.
0 komentar:
Posting Komentar